Pantun dari Tiga Negara Serumpun Berjalan dengan Menarik

PEKANBARU, KALIMATREPUBLIK.COM -  Produksi pantun bersama dari tiga negara serumpun, yaitu RRI dari Indonesia, RTN dari Malaysia, dan RTB dari Brunei Darussalam, yang diadakan di ruang Zaini Kunin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (FKIP UIR), berlangsung dengan menarik dan disambut sangat antusias oleh para undangan yang ikut serta secara langsung pada hari Rabu (8/3/2023).

Masrul Kamsy, Asisten Satu Sekretariat Daerah Provinsi Riau, mewakili Gubernur Riau, memberikan sambutan positif terhadap acara ini karena dianggap sebagai ikatan silaturahmi dari budaya serumpun Melayu. Ia juga berharap bahwa ke depannya acara serupa dapat berkembang hingga melibatkan 25 negara, sejalan dengan anggota Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).

"Kegiatan pertukaran pantun ini merupakan upaya untuk menjaga warisan budaya Melayu. Ini bertujuan memperkuat solidaritas, ikatan keluarga, dan melestarikan warisan budaya Melayu, terutama karena mayoritas negara-negara di ASEAN adalah bangsa Melayu," katanya.

Masrul Kamsy berharap program pertukaran pantun serumpun ini terus berlanjut, karena menurutnya ini sangat berharga bagi warisan Melayu yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

Sementara itu, Mistam, Direktur Program dan Produksi LPP RRI, menjelaskan bahwa acara tersebut tidak hanya sekadar pertukaran pantun, tetapi juga bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya Melayu.

"Radio Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dari pemerintah, salah satunya adalah dalam hal edukasi. Kesempatan ini kami gunakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana peran RRI dalam menjaga dan mengembangkan budaya kita, terutama budaya Melayu. Ini tidak hanya tentang menjaga, tetapi juga mengembangkan budaya kita sesuai dengan peraturan yang ada, seperti Peraturan Presiden Nomor 114 tahun 2022. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan RTB, RTM untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya kita agar tidak tergerus di era sekarang," ujarnya.

Dalam konteks banyaknya diskusi tentang budaya di media sosial saat ini, Mistam menekankan pentingnya menyebarkan energi positif mengenai budaya, dan salah satu caranya adalah melalui acara seperti pertukaran pantun tiga negara serumpun ini. Ia juga berharap agar program ini menjadi viral, tidak hanya disiarkan di Radio Republik Indonesia, tetapi juga melalui Voice of Indonesia, serta platform online seperti rri.co.id dan rri.net.

Firduas, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan UIR, menyambut baik acara ini karena melibatkan UIR sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini sesuai dengan visi UIR 2041 sebagai universitas Islam berkelas dunia yang berlandaskan pada iman dan takwa. Pantun adalah bagian dari budaya Melayu yang erat kaitannya dengan Islam. Firduas berharap bahwa acara pertukaran pantun ini dapat mendekatkan masyarakat pada peningkatan iman dan takwa. Ia juga menyebut bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi UIR 2041.

Produksi pertukaran pantun tiga negara serumpun melibatkan tiga pemantun dari masing-masing negara. Penampilan mereka mendapat sambutan hangat dari para hadirin. Acara semakin meriah dengan penampilan sanggar tari Selodang FKIP UIR yang menampilkan tarian persembahan dan tarian Rentak Bulian, juga penampilan penyanyi Vitriansyah Putra dan Duo Viva (Vani dan Vina), serta tarian Randai Kuantan Sendra Tasik UIR dan partisipasi dari para tamu undangan lainnya. (Advertorial)